Kamis, 10 April 2014

PERTANYAAN?


PERTANYAAN?


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiuEfMNKSfCITd5UHuV7f4X72IzNFgGqFwZfjlaLqCgDNG1iQtNo0ZcsvviZC8NZZcla8J3pLe6HNkAvwIF4UMuO54eQYtgvvqsObkc-c5K6appTihxlkiOVEPhd18L5rDmMqqYkLs3F0/s1600/tanda+tanya.jpg


Coba jawab pertanyaan pertanyaan berikut ya.
  1. Apa yang dimaksud MITIGASI BENCANA?
  2. Apa saja KEGIATAN MITIGASI BENCANA?
  3. Apa yang dimaksud GUNUNG BERAPI?
  4. Apa saja dampak negatif meletusnya gunung berapi?
  5. Apa saja dampak positif meletusnya gunung berapi?
  6. Apa saja tindakan mitigasi bencana SEBELUM gunung api meletus?
  7. Apa saja tindakan mitigasi bencana SAAT gunung api meletus?
  8. Apa saja tindakan mitigasi bencana SETELAH gunung api meletus?

Rabu, 09 April 2014

Langkah-Langkah Mitigasi Bencana Gunung Meletus

Setelah mengetahui beberapa hal tersebut, berikut ini adalah tindakan yang harus dilakukan sebelum, saat dan sesudah/pasca gunung berapi meletus.

Sebelum Gunung Api Meletus


Beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi letusan gunung berapi adalah sebagai berikut :


  1. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung berapi, dan ancaman-ancamannya;
  2. Ajaklah keluarga dan masyarakat  untuk menghindari daerah bahaya, yangdimaksud daerah bahaya adalah lereng gunung, lembah atau kawasan yang memungkinkan dialiri lahar;
  3. Mengetahui jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika diperlukan;
  4. Siapkan lampu senter dengan kondisi baterai yang masih baik;
  5. Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting;
  6. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi;
  7. Pemerintah akan menyediakan angkutan untuk pengungsian. Masyarakat harus mengungsi ke barak pengungsian;
  8. Lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Kita bisa mengenakan masker, topi, celana panjang dan baju lengan panjang;
  9. Abu letusan berbahaya bagi tubuh, usahakan jangan menghirup secara langsung udara yang terkena abu letusan;
  10. Patuhilah pedoman dan perintah dari instansi berwenang tentang upaya penanggulangan bencana. Jangan mudah terhasut untuk segera kembali ke rumah saat status masih dalam bahaya.

Saat Gunung Api Meletus
Berikut adalah tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana gunung api meletus:
  1. Carilah tempat perlindungan yang aman.
  2. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering dan daerah aliran lahar. Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan.
  3. Saat memilih alat penerangan, pilihlah lampu senter. Jangan gunakan api, lilin, atau yang mengandung gas.
  4. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
  5. Jika terjadi bencana gunung berapi, lindungi mata dari debu – bila ada gunakan pelindung mata seperti kaca mata renang atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata.
  6. Jangan memakai lensa kontak saat gunung berapi meletus.
  7. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung dari abu letusan gunung berapi.
  8. Saat turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
  9. Periksa adanya luka. Setelah menolong diri, bantu menolong mereka yang telruka atau terjebak. Hubungi petugas yang menangani bencana, kemudian berikan pertolongan pertama jika memungkinkan. Jangan coba memindahkan mereka yang luka serius karena justru bisa memperparah luka.

Sesudah Gunung Api Meletus
Sedagkan berikut ini adalah panduan tindakan pasca bencana gunung api meletus:
  1. Cari tempat penampungan/ evakuasi.
  2. Apabila kondisi memungkinkan, bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
  3. Lindungi diri Anda dari ancaman tidak langsung dengan memakai celana panjang, baju lengan panjang, sepatu yang kuat, dan jika mungkin juga sarung tangan. Ini akan melindungi Anda dari luka akibat barang-barang yang pecah.
  4. Pembersihan. Singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya, termasuk pecahan gelas, kaca dan obat-obatan yang tumpah.
  5. Gunakan air bersih untuk mencuci piring, mandi, minum, dan sebagainya. Jangan gunakan air yang tercemar.
  6. Sebelum air digunakan harus direbus terlebih dahulu, kurang lebih 7 menit.
  7. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum memasak atau makan, setelah buang air, setelah melakukan pembersihan, setelah menangani apa saja yang telah tercemar oleh abu vulkanik.
  8. Waspada terhadap bencana susulan.
Selain itu, tentunya kita harus terus berdoa kepada Tuhan YME agar selalu dilindungi dan diberikan keselamatan.



Ini contoh video simulasi evakuasi bencana gunung meletus.



sekian pembahasan dari mitigasi bencana gunung api meletus, mohon maaf apabila masih banyak kesalahan di dalam blog kami, terimakasih sudah mampir dan semoga bermanfaat. aamiin :)



Apa saja dampak positif dan negatif meletusnya gunung berapi?

Dampak Negatif Letusan Gunung Berapi

Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:

  1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partikel debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
  2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
  3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
  4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
  5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya gangguan pernafasan, iritasi mata.
  6. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kerugian dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rinjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan dan pecinta alam.
Dampak Positif Letusan Gunung Berapi

Selain dampak negatif, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar, yaitu sebagai berikut :
  1. Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
  2. Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
  3. Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meeltus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan warga sekitar gunung.
  4. Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
  5. Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dari dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
  6. Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
  7. Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis.
  8. Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik. 

Apa itu mitigasi bencana dan gunung berapi?

Sebelum kita mengetahui bagaimana tindakan yang harus dilakukan baik sebelum, saat, dan sesudah/pasca terjadi bencana meletusnya gunung berapi, alangkah baiknya jika kita mengetahui beberapa informasi tentang mitigasi bencana dan gunung berapi itu sendiri. Oke check this out! ;)

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).  Bencana sendiri adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana dapat berupa kebakaran, tsunami, gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, badai tropis, dan lainnya.  Kegiatan mitigasi bencana antara lain adalah sebagai berikut :
a.       pengenalan dan pemantauan resiko bencana;
b.      perencanaan partisipatif penanggulangan bencana;
c.       pengembangan budaya sadar bencana;
d.      penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana;
e.   identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana;
f.        pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam;
g.      pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi;
h.      pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup.

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Apabila gunung api meletus magma yang terkandung di dalam kamar magma di bawah gunung berapi keluar sebagai lava atau lahar. Selain itu, kehancuran gunung berapi disebabkan oleh :
·         Aliran lava;
·         Letusan gunung berapi;
·         Aliran lumpur;
·         Abu;
·         Kebakaran hutan;
·         Gas beracun;
·         Gempa bumi. 

This Is US :)




Nah sekarang saatnya kita kenalan dulu sama orang-orang yang ada dibalik blog ini. Yuukk check it! :D


Yang pertama ada Ilham Saptia Nugraha, kelas X MIPA 2 (27) selaku ketua kelompok ; 



Yang kedua ada Amelia Dinah Ariani, kelas X MIPA 2 (04) ; 



Selanjutnya ada Febi Danu Prasetya, kelas X MIPA 2 (24) ; 



Dan yang terakhir ada Gandhes Linggar Winanti, kelas X MIPA 2 (25).

 

Ini beberapa foto proses pembuatan blog. Liat yukk